Praktikum PLLB di Rawa Bangkau Negara dan Loksado

Minggu, 21 Juni 2009 ·


Observasi Potensi Lahan Basah Rawa Bangkau Nagara dan Loksado Kawasan Pegunungan Meratus. praktikum pengenalan lingkungan lahan basah. praktikum PLLB. Praktikum lahan basah di negara dan loksado mata kuliah PLLB. Fakultas MIPA Unlam Semester 2 lahan basah nagara dan loksado. PLLB angkatan 2008 program studi Fisika, Mateematika, Kimia, Biologi, Farmasi, Ilmu Komputer.

Tepatnya tanggal 8-10 juni 2009 kami mengadakan Observasi mengenai lahan basah yang ada di pegunungan meratus. Nagara yang merupakan ibu kota kecamatan dengan bentangan rawa bangkau yang luas menghampar dan di loksado pada praktik lapangan mata kuliah PLLB.
Hari pertama kami memasuki kawasan nagara yang mana disana kami langsung melakukan wawancara dengan penduduk setampat mengenai daerah tempat tinggal mereka serta kebutuhan kuantitatif mereka sehari-hari(needed daily)dengan beberapa warga disana.Gambar 1a. Salah satu warga tengah diwawancarai
mengenai kebutuhan kuantitatif sehari-hari.

Gambar 1b. ibu rumah tangga yang tengah diwawancarai
mengenai kebutuhan kuantitatif sehari-hari.

pada pendataan rata-rata kebutuhan kuantitatif setiap satu rumah warga perharinya adalan sebagai berikut:

memakai air bersih dari PDAM + air rawa(sebagai penghematan) sekitar 100 Liter.

Pemakaian Listrik 2,833 KWH (85 KWH/bulan).

Tumbuhan/ sayur-mayur 2 Kg

Hutan tidak ada data.

Di Nagara ini bentang alamnya sebagian besar adalah rawa bangkau yang mana disana dijadikan tempat mencari nafkah penduduk dengan mencari ikan, berternak kerbau rawa, mengelola lahan rawa menjadi perkebunan kelapa sawit beberapa hektar lahan. Masyarakat disana terbiasa melakukan aktifitas sehari-hari mereka di rawa. Misalnya saja MCK (mandi,cuci, kakus) yang mana hampir setiap rumah penduduk di pinggir aliran rawa bangkau.

PEMANFAATAN POTENSI ALAM RAWA BANGKAU NAGARA

seluas kurang lebih seribu hektar rawa di Nagara hanya dibiarkan penduduk sebagai lahan tidur.
Padahal disana selain sebagai tempat Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi berobservasi penduduk juga dapat berpotensi sebagai tempat rekreasi dengan pengelolaan lahan rawa bangkau menyeluruh dan berkelanjutan.
potensi pendukung dimana disana dipasangkan Alat pembangkit Listrik tenaga Panel Surya pada intensitas cahayanya yang tinggi, yang berfungsi sebagai sumber cadangan listrik penduduk saat listrik padam. Alat penangkap petir dengan prinsip kerja yang disesuaikan pada musim penghujan setiap setengah tahunnya yang berfungsi menghindari penduduk dari sengatan petir ketika masih berada di tengah rawa tiba2 hujan dengan petir, sehingga petir hanya mengenai alat dan di netralkan ke dalam tanah.

Gambar 2. rawa bangkau nagara

tetapi saya pun terfikir, seandainya dirawa bangkau yang luasnya mencapai ribuan hektar tersebut di kelola oleh pemerintah setempat sebagai lahan tanaman padi, mungkin Nagara bisa menjadi pengekspor beras dengan efek bentang rawa bangkau lebih memukau. Benar tidak??

Selain itu terlihat beberapa ternak kerbau rawa yang dapat dimanfaatkan kotorannya yang masih segar sebagai energi Biogas dengan penambahan ternak dan pengelolaan yang baik dapat menghasilkan energi biogas yang dapat di rasakan manfaatnya oleh penduduk yang mana dulunya kotoran kerbau rawa hanya mencemari air rawa di sana.

pada lain hal, di daerah ini cocok di buatkan panel surya.
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Energi Solar Cell adalah solusi pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang ramah lingkungan dan alternative mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari minyak bumi, batu bara, gas panas bumi, nuklir yang dapat mempercepat Pemanasan Suhu Bumi/merusak lingkungan (Global Warming) serta kita sudah merasakan atau melihat banyak bencana-bencana akibat pengaruh Pemanasan Global tersebut. Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Dengan prinsip mengubah energi cahaya matahari (solar energy) menjadi energi Listrik.

Gambar 3. Sistem Kerja Solar Sel

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Keuntungan panel surya adalah alternative tepat guna mendukung upaya reduksi CO2,dan biayanya lebih murah.dan keuntungan lainnya yaitu,: penghematan rekening listrik.Dalam satu panel dapat menghemat 15 persen pemakaian listrik sebuah keluarga yang terdiri dari empat atau lima orang. Jadi,semakin bannyak panel yang didiriakan dan semakin sedikit biaya listrik yang dibayar. Selain itu banyak keuntungan lainnya ,seperti: PLTS mampu menyuplai listrik untuk lokasi yang belum dijangkau jaringan listrik PLN, potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata sehingga dapat digunakan untuk daerah yang terpencil, listrik surya merupakan solusi yang cepat, karena proses instalasi yang relatif cepat untuk menghasilkan listrik penerangan dll, tenaga Surya merupakan energi yang sangat bersih, karena sifatnya secara fisika dapat Meng-absorbsi UV radiasi (dari matahari), tidak menghasilkan emisi sedikitpun, tidak menimbulkan suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap harinya, sistem tenaga Surya sudah terbukti handal lebih dari 50 tahun mendukung program luar angkasa, dimana tidak ada sumber energi lain, tidak juga juga nuklir, yang mampu bertahan dalam keadaan extrim di luar angkasa, panel Surya merupakan salah satu alat yang dapat memanfaatkan potensi energi radiasi matahari sebesar 4,8 Kwh/ m2 / hari (* Data BPPT tahun 2005) yang merupakan potensial daya yang cukup besar dan belum maksimal dimanfaatkan di Indonesia, panel Surya mempunyai kesan modern dan futuristik, tetapi juga mempunyai kesan peduli lingkungan dan bersih. Sangat cocok untuk dunia arsitektur modern yang memadukan unsur-unsur penting tersebut.
Sinar matahari bisa menjadi energi alternatif pengganti BBM. Di Belanda, sudah banyak keluarga yang memasang panel surya. Di atap rumah di pasang lempengan-lempengan penangkap sinar matahari. Ada dua jenis panel surya. Satu disebut panel listrik dan satu lagi panel penghangat. Dengan panel penghangat, sinar matahari bisa diubah menjadi energi panas untuk menghasilkan air hangat. Jenis panel yang kedua, panel listrik, mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik bisa dipakai untuk rumah tangga sendiri atau dijual ke jaringan listrik yang ada. Bart Walraven, pemilik perusahaan instalasi panel surya di Belanda, menjelaskan bahwa panel surya terdiri dari beberapa sel yang disebut sel surya. Sel ini terbuat dari sejenis pasir yang disebut, selicium.Ini karena suhu udara di Belanda dingin.
Hasil penelitian di sungai Nagara tersebut cocok untuk dibangun sel surya , karena sinar mataharinya sangat berlebih dan belum termanfaatkan. Panel surya biaya investasinya mahal,tapi biaya perawatannya cukup mudah,beberapa suku cadang saja yang diganti,Ini bisa dipakai untuk 20 sampai 30 tahun, Dan juga mengurangi biaya listrik,seperti di atas yang telah dijelaskan. Ini juga akan membuka pikiran bagi masyarakat untuk memanfaatkan apa yang telah ada di sekitar mereka yang belum dimanfaatkan. Di sini juga bisa membuka lahan bagi masyarakat untuk lebih mengusahakan kerbau rawa dan pengkapan ikan ,serta penanaman di daerah rawa. Dari luas di Nagara, sangat banyak menghasilkan energy listrik.

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.

Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. namun dengan jika memang bisa diterapkan akan lebih baik.

Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.



LAHAN BASAH LOKSADO


Loksado merupakan desa yang terletak di salah satu sudut rangkaian pegunungan Meratus, wilayahnya terletak di dataran tinggi yang hampir seluruhnya tertutup ilalang dan hutan-hutan kecil.Daerah loksado tu benar-benar keren abiz, daerahnya sangat dingin. Penduduk yang tinggal disana kebanyakan orang asli daerah tersebut, yaitu orang dayak. Di Loksado terdapat sungai yang dinamakan sungai Amandit yang dapat digunakan untuk bertani, sebagai tempat perikanan, dan kebutuhan domestic.
Debit aliran air sungai rata-rata adalah...dengan tingkat kejernihan... pada posisi GPS... .
Selain sebagai tempat observasi dan rekreasi disana juga berpotensi sebagai sumber air mineral dan pembangkit listrik tenaga air dengan memasangkan turbin pada aliran sungai yang di desain secara unik.



EVAPORASI DAERAH ALIRAN SUNGAI

Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut DAS merupakan ekosistem yang terdiri dari unsur utama vegetasi, tanah, air dan manusia dengan segala upaya yang dilakukan di dalamnya (Soeryono, 1979). Sebagai suatu ekosistem, di DAS terjadi interaksi antara faktor biotik dan fisik yang menggambarkan keseimbangan masukan dan keluran berupa erosi dan sedimentasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pengertian DAS adalah sebagai berikut :suatu wilayah daratan yang menampung, menyimpan kemudian mengalirkan air ke laut atau danau melalui satu sungai utama, suatu daerah aliran sungai yang dipisahkan dengan daerah lain oleh pemisah topografis sehingga dapat dikatakan seluruh wilayah daratan terbagi atas beberapa DAS, unsur-unsur utama di dalam suatu DAS adalah sumberdaya alam (tanah, vegetasi dan air) yang merupakan sasaran dan manusia yang merupakan pengguna sumberdaya yang ada, unsur utama (sumberdaya alam dan manusia) di DAS membentuk suatu ekosistem dimana peristiwa yang terjadi pada suatu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.

Daerah aliran sungai dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau pola dimana bentuk ini akan menentukan pola hidrologi yang ada. Coarak atau pola DAS dipengaruhi oleh faktor geomorfologi, topografi dan bentuk wilayah DAS. Sosrodarsono dan Takeda (1977) mengklasifikasikan bentuk DAS sebagai berikut :

* DAS bulu burung. Anak sungainya langsung mengalir ke sungai utama. DAS atau Sub-DAS ini mempunyai debit banjir yang relatif kecil karena waktu tiba yang berbeda.
* DAS Radial. Anak sungainya memusat di satu titik secara radial sehingga menyerupai bentuk kipas atau lingkaran. DAS atau sub-DAS radial memiliki banjir yang relatif besar tetapi relatif tidak lama.
* Das Paralel. DAS ini mempunyai dua jalur sub-DAS yang bersatu.

DAS merupakan kumpulan dari beberapa Sub-DAS. Mangundikoro (1985) mengemukakan Sub-DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah, air hujan meresap atau mengalir melalui sungai. Manusia dengan aktivitasnya dan sumberdaya tanah, air, flora serta fauna merupakan komponen ekosistem di Sub-DAS yang saling berinteraksi dan berinterdependensi. Pengelolaan DAS dapat dianggap sebagai suatu sistem dengan input manajemen dan input alam untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan baik di tempat (on site) maupun di luar (off-site). Secara ekonomi ini berarti bentuk dari proses produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan input manajemen dan input alam serta hasil ekonomi berupa nilai dari outputnya (Hulfschmidt, 1985).

Tujuan pengelolaan DAS secara ringkas adalah menyediakan air, mengamankan sumber-sumber air dan mengatur pemakaian air; menyelamatkan tanah dari erosi serta meningkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah, meningkatkan pendapatan masyarakat. Di dalam siklus air ini, banyak dijumpai proses yang kompleks yang menyangkut perpindahan air sesuai dengan aliran masa dalam proses sirkulasi air di dalam atmosfir dan bumi. Keinginan atau kebutuhan manusia akan air dalam upaya kesinambungan hidupnya banyak berpengaruh kepada siklus air. Siklus air pada prinsipnya tidak mempunyai awal dan akhir walaupun dalam mempermudah penjelasan dan pemahaman umumnya dimulai dari evaporasi yaitu perpindahan air dari bentuk cair di permukaan tanah dan lautan menjadi bentuk uap air di atmosfir.

Uap air di atmosfir akan berubah menjadi bentuk cair dan akan jatuh ke bumi sebagai presipitasi lewat suatu proses yang disebut kondensasi. Di laut, air yang jatuh dalam bentuk presipitasi akan langsung kembali di transpirasikan akan tetapi yang jatuh ke daratan akan mengalami beberapa proses di dalam siklus air. Air yang jatuh dapat diintersepsi oleh tanaman dan langsung dievaporasikan ke atmosfir. Air yang jatuh ke tanah (hujan jatuh = throughfall) dapat mengalami proses infiltrasi ke dalam tanah atau membentuk aliran di permukaan tanah.

Secara sederhana, konsep siklus air membantu menjelaskan perjalanan sebuah sistem yang kompleks. Walaupun menggambarkan perjalanan dari air baik perpindahannya dari tanah ke laut dan ke atmosfir, pada dasarnya dicirikan dengan suatu model perpindahan yang tetap dengan proses yang berbeda, seperti proses kondensasi, evaporasi dan presipitasi. Dalam proses ini, total volume dari air dalam siklus global adalah konstan tetapi distribusi dan perpindahannya (movement) sangat tergantung kepada waktu dan ruang. Terkadang perpindahannya sangat cepat.

Evaporasi merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini terjadi apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan yang basah. Suatu tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di bawahnya dari pengaruh radiasi matahari dan angin yang secara drastis akan mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih rendah. Transpirasi pada dasarnya merupakan salah satu proses evaporasi yang dikendalikan oleh proses fotosintesis pada permukaan daun (tajuk). Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian hidrometeorologi.

Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke udara disebut evaporasi (penguapan). Peristiwa pengauapan dari tanaman disebut transpirasi. Kedua-duanya bersama-sama disebut evapotranspirasi.
Faktor-faktor utama yang berpengaruh adalah (Ward dalam Seyhan, 1977) :

1. Faktor-faktor meteorologi
1. Radiasi Matahari
2. Suhu udara dan permukaan
3. Kelembaban
4. Angin
5. Tekanan Barometer
2. Faktor-faktor Geografi
1. Kualitas air (warna, salinitas dan lain-lain)
2. Jeluk tubuh air
3. Ukuran dan bentuk permukaan air
3. Faktor-faktor lainnya
1. Kandungan lengas tanah
2. Karakteristik kapiler tanah
3. Jeluk muka air tanah
4. Warna tanah
5. Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi
6. Ketersediaan air (hujan, irigasi dan lain-lain)


Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian hidrometeoro-logi. Pengukuran langsung evaporasi maupun evapotranspirasi dari air maupun permukaan lahan yang luas akan mengalami banyak kendala. Untuk itu maka dikembangkan beberapa metode pendekatan dengan menggunakan input data-data yang diperkirakan berpengaruh terhadap besarnya evapotranspirasi. Apabila jumlah air yang tersedia tidak menjadi faktor pembatas, maka evapotranspirasi yang terjadi akan mencapai kondisi yang maksimal dan kondisi itu dikatakan sebagai evapotranspirasi potensial tercapai atau dengan kata lain evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata maupun permukaan tanah.

Catatan :
Di loksado terdapat Tugu Proklamasi kemerdekaan yang pada masa penjajahan belanda dibangun sebagai pondasi dan tonggak kemerdekaan kalimantan selatan yang kemudian menyusul dibangunnya tugu kemerdekaan lainnya di banjarmasin sekarang. Sayangnya hanya fakultas MIPA saja yang biasa berkunjung ke sana setiap tahunnya.
yang saya khawatirkan, jangan jangan yang lain tidak tahu sejarah kemerdekaan kalimantan selatan berawal dari sana !?

Ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Praktikum Bapak Krisdiyanto Ph. D.,yang banyak memberikan inspirasi kepada kami bagaimana peran kami sebagai mahasiswa seharusnya kami lakukan.

9 komentar:

aime mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 00.51  

thanks infonya...

Squidy mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 00.52  

mantap di ae...

fahriani mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 00.59  

ya ya ya


thanks infonya kawan....

de@ mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 00.59  

kapan 2 ke blog saya juga yach...he he

my website mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 01.18  

nice info...

M. Yudi Suhendar mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 01.19  

wkwkwkwkwkwkkwk


mantaaaaaaaaaaapppp
smangat...^_^

Wetland mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 01.22  

Info yg menarik..

Nice Artikel

Kgroup mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 01.24  

Nice artikel...

Pariadi mengatakan...
29 Desember 2009 pukul 01.25  

Thanks all...
makasih komentarnya...





View blog authority