Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
a. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
b. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
c. Pengukuran lapangan
d. Pembuatan peta-peta geofisika
e. Penarikan garis-garis isoanomali
f. Penggambaran profile
g. Interpretasi anomali (Anonim1, 2010 )
Metoda geolistrik adalah salah satu metoda geofisika untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan, yaitu dengan mempelajari sifat aliran listrik pada batuan di bawah permukaan bumi. Penyelidikan ini meliputi pendeteksian besarnya medan potensial, medan elektromagnetik dan arus listrik yang mengalir di dalam bumi baik secara alamiah (metoda pasif) maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (metoda aktif) dari permukaan.Dengan metoda elektrik (salah satunya tahanan jenis) mempunyai prinsip dasar mengirimkan arus ke bawah permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di permukaan. Hanya saja perlu diingat bahwa untuk daerah dengan formasi yang bersifat isolator metoda elektrik ini tidak efektif ( Santoso, 2005 ).
Pada Gambar 1 dapat dilihat sebaran arus pada permukaan akibat arus listrik yang dikirim ke bawah permukaan. Garis tegas menunjukkan arus yang dikirim mengalami respon oleh suatu lapisan yang homogenous. Sedangkan arus putus-putus menunjukkan arus normal dengan nilai yang sama. Garis-garis tersebut disebut dengan garis equipotensial.
dengan garis equipotensial.
Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Konduktor baik (10-8<1w.m)
2. Konduktor sedang (1<107W.m)
3. Konduktor baik (r>107W.m)
Dalam melakukan eksplorasi tahanan jenis (resistivitas) diperlukan pengetahuan secara perbandingan posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan letak titik tersebut akan mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur. Besaran koreksi terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan faktor geometri. Faktor geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara elektroda potensial MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus AB, yaitu :
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
- Resistivitimeter, berfungsi sebagai penyaji data berupa nilai hambatan, beda potensial dan arus.
- Penjepit, berfungsi sebagai penghubung kabel dengan elektroda.
- Meteran, berfungsi sebagai pengukur jarak C1, P1, C2 dan P2.
- Kabel geolistrik, berfungsi sebagai penghubung dengan Resistivitimeter.
- Aki, berfungsi sebagai sumber tegangan.
- Elektroda, berfungsi sebagai tahanan jenis.
- Batu, sebagai bahan / materi yang akan di tanam.
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
- Membuat lubang untuk memasukkan batu yang akan di kubur.
- memasukkan batu ke dalam lubang dan menimbunnya.
- Menentukan posisi rentang area yang akan di hitung tahanan jenisnya di atas lubang batu tersebut dengan membentangkan meteran sepanjang 10 m.
- Mengatur jarak antara arus dan beda potensial dengan menggunakan metode konfigurasi wenner beta.
- Menancapkan elektroda pada jarak tertentu.
- Menjepit elektroda yang telah terhubung dengan kabel geolistrik pada tanah.
- Menghidupkan resistivity, menekan tombol enter dan membaca nilai R (ohm) dengan sebelumnya di hidupkan dengan aki.
- mencatat data hasil pengamatan pada tabel yang disediakan.
- Mengubah – ubah jarak elektroda dan mencatat hasil pengamatan.
0 komentar:
Posting Komentar