Bebas berkreasi dimanapun kita berada

Sabtu, 30 Mei 2009 ·

fisika sains banjarbaru

ngumpul bareng sesaat setelah evaluasi acara kalphyco'09 di depan Gedung 3 MIPA Bjb Mhs fisika angk 2008 n sebagian 2007.



Ne Ada Sedikit Coretan, Silahkan Klo mau baca2....semoga B'manfaat.

Tuhan yang Mahabaik memberi kita ikan,

tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.

Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,

mungkin kamu tidak akan pernah mulai.

Mulailah sekarang...

mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,

tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.


Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,

tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.

Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,

dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya

sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah ....

hati seorang wanita.


Begitu juga Persahabatan,
persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan sejati layaknya kesehatan,

nilainya baru kita sadari setelah kita kehilanganNya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatiMu

dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.


Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,

tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...

tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.

Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.

Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,

jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.


Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya

dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya

tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan

kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.


Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,

kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,

orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,

sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,

tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.

Tak seorang pun sempurna.

Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.

Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita

adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.


Kamu tak bisa mengubah masa lalu....

tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu .....

dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,

Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan

dan hari esok tanpa rasa takut,

berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.


Tidak selalu mendapatkan


AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU
MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-Kata Diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati
yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai,
tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa
membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama : Kita sering
memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita
miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah,kendaraan, pekerjaan
tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran
anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh
rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan
lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati
kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi,
betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA"
dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang
''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat
menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu
menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah
perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat
keadaan disekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda
akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan
orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda
cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa
syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat
membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat
seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek
berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain
lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai,
lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan
saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan
gelisah.

Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap
mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya.

Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Saya
menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan
saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting
gajinya lebih besar.

Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya
berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat
menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput
dipekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit
jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ''Lulu, Lulu.''

Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang
ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak
oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia
terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok
dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?
'' tanyanya keheranan.

Dokter kemudian menjawab, ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Saya ingin
mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang
terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika
ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki.

Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau
berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak
kedua saya.

Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan
berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''

Bersyukurlah !

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu
inginkan .... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ... Karena itu memberimu
kesempatan untuk belajar ... Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ... Di masa
itulah kamu tumbuh ... Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ... Karena itu
memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ... Karena itu akan membangun
kekuatan dan karaktermu ... Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ... Bersyukurlah bila kamu
lelah dan letih ... Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik... Hidup yang
berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ... Temukan
cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah
bagimu ...

Sumber: Unknown



Sahabat

Kisah berikut memberi ilustrasi yang indah soal hal iman ini, dengan latar belakang Nasrani.. tapi gue berharap.. semoga kisah ini berarti bagi semua orang dengan semua kepercayaanya, tanpa membedakan apapun...

Sahabat Andoy

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor
Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil
rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi
jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang
melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut,
bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya
untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati
oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai
sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu Andoy? Apakah kamu akan ke sekolah
?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy dengan senyumnya yang
menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andoy sehingga
suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut," Jangan
menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang
sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
menemani kamu ke seberang jalan. Jadi dengan cara
tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah
dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu
tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan...sahabatku."

Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk
melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri,
tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik
altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy
kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat
buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku
melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku.
Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan
hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini, Tuhan!
Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan
aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. Lucunya,
aku nggak begitu lapar. Lihat, ini selopku yang
terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu
minggu depan. Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi
tidak apa-apa... Paling tidak aku tetap dapat pergi ke
sekolah.

Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim
panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku
sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya
bisa sekolah lagi. Tolong, Tuhan?

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang
menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang,
paling tidak aku masih punya seorang Ibu.

Tuhan. Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau
mampu menyembuhkannya, disini... disini... aku rasa
Engkau tahu yang ini khan...??

Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? Dia hanya sedang
lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
sekolahku... Itulah mengapa dia memukul kami.

Oh, Tuhan, aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya
Anita... Menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku???

Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap
menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun
hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei..ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah
Engkau gembira??

Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah
untukMu... Tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap
Engkau akan menyukainya. Ooops, aku harus pergi
sekarang."

Kemudian Andoy segera berdiri dan memanggil Pendeta
itu, "Bapa Pendeta...Bapa Pendeta...aku sudah selesai
bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku
menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak
pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di
Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah
melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada
Allah... Suatu pandangan positif dalam situasi yang
negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga
dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah
sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4
wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu
menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung
mereka.

Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka ketika
Andoy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan
menyapa, "Halo, Tuhan...aku..."

"Kurang ajar kamu bocah!!! Tidakkah kamu lihat kami
sedang berdoa??!!! Keluar!!!"

Andoy begitu terkejut, "Dimana Bapa Pendeta
Agaton...??? Dia seharusnya membantuku menyeberangi
jalan raya... Dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu
belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus
menyapa Tuhan Yesus... Ini hari ulang tahunNya, aku
punya hadiah untukNya."

Ketika Andoy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam
bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik
kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

Sambil membuat tanda salib ia berkata, "Keluarlah
bocah... Kamu akan mendapatkannya!!!"

Oleh karena itu Andoy tidak punya pilihan lain kecuali
sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya
tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang. Ketika
tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang -
disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan.
Andoy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya,
sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar... dan Andoy
tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan
mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah
tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria
berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut
namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh
bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
"Maaf, Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini?
Apakah anda mengenalnya?"

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena
penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan
berkata, "Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia
katakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah
malang tersebut dan menaruhnya di dadanya. Dia lalu
berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut
dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang
tersebut semakin penasaran...

Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh
mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy untuk
memastikan pria misterius berjubah putih tersebut.
Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua
orang tua Andoy.

"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari,"
ucap ibu Andoy terisak.

"Apa katanya?"

Ayah Andoy berkata, "Dia tidak mengucapkan sepatah
katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya
namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya
Andoy. Sepertinya dia begitu mengenal Andoy dengan
baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk
dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami
dan tersenyum lembut.

Dia menyibakkan rambut Andoy dari wajahnya dan
memberikan kecupan di keningnya, kemudian dia
membisikkan sesuatu..."

"Apa yang dia katakan?"

"Dia berkata 'Kepada puteraku...,"ujar sang ayah.

Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa
denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang ayah
melanjutkan, "Anda tahu kemudian...semuanya itu terasa
begitu indah... Aku menangis tetapi tidak tahu mengapa
bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena
bahagia... Aku tidak dapat menjelaskannya, Bapa
Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kamu ada suatu
kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan
kasihnya yang begitu dalam di hatiku. Aku tidak dapat
melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan
padaku, Bapa Pendeta... Siapakah pria ini yang selalu
bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? Anda
seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana
setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes di
pipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik, "Dia tidak
berbicara dengan siapa-siapa...kecuali dengan Tuhan."

Trims Udah Baca

0 komentar:





View blog authority